PERAN IMUM GAMPONG DALAM RITUAL KEAGAMAAN MASYARAKAT ACEH

Kamis, 27 Juli 2017
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...... Halo agan agan semua.. kembali admin posting artikel yang terbaru setelah lama tanpa aktifitas apa-apa.. smoga dengan artikel ini bermanfaat yoooooooo.....


PERAN IMUM GAMPONG DALAM RITUAL KEAGAMAAN MASYARAKAT ACEH

A.            Pendahuluan

Dari judul diatas, terdapat beberapa Istilah yang mana istilah tersebut sangat familiar dalam masyarakat Aceh yaitu imum gampong dan ritual keagamaan. Istilah imum gampong terdiri dari dua kata yaitu imum artinya imam/ tengku/ ustad, sedangkan gampong artinya desa. Jadi, kesimpulan yang dapat kita tarik bahwasanya imum gampong adalah imam/tengku yang menjadi pimpinan pada saat adanya ritual keagamaan dan juga sebgai pendidik moral generasi muda dalam sebuah gampong. Ritual keagamaan adalah ritual yang dilakukan oleh masyarakat Aceh dalam kehidupan beragama seperti perayaan hari besar Islam, penyembelihan hewan qurban, Samadiyah, khanduri Blang dll. 
Peran imum gampong sangatlah vital dalam struktural sebuah gampong di Aceh; ialah yang menjadi panutan di desa, menjadi pemimpin disetiap ritual dan menjadi pendidik akhlak generasi muda.

B.            Pembahasan

a.    Kedudukan Imum Gampong Dalam Struktural Pemerintahan Gampong
Struktural pemerintahan sebuah gampong di Aceh telah terbentuk sejak sebelum kemerdekaan RI; yaitu sejak Aceh masih dalam bentuk kerajaan. Pemerintahan gampong merupakan pemerintahan tyang terkecil di bandingkan mukim, nanggroe,sagoe dan kerajaan. Namun, struktural tersebut tidak di pergunakan lagi semenjak Indonesia merdeka dari penjajahan Belanda dan Aceh meleburkan diri ke dalam NKRI. Dalam struktural tersebut yang masih digunakan adalah gampong dan mukim.
Dulunya kedudukan imum gampong dengan Keuchik adalah sejajar, namun berbeda dalam perannya; keuchik mengurus pemerintahan dalam gampong, sedangkan imum gampong mengurus lini keagamaan masyarakat.

b.    Peran Imum Gampong Dalam Masyarakat
Dalam setiap kegiatan ritual keagamaan masyarakat Aceh, maka tidak dapat di pisahkan dengan imum gampong, karena ialah yang menjadi pemimpin disetiap ritual tersebut. Selain ritual keagamaan, imum gampong juga berperan dalam kegiatan adat; baik itu acara dalam skala kecil maupun besar. Sudah menjadi kebiasaan untuk mengundang imum gampong setelah mengundang Keuchik. Apabila kedua orang tersebut tidak dapat berhadir maka acara tersebut akan terasa kurang.
Seperti yang telah di singgung sebelumnya, imum gampong berperan di lini keagamaan di sebuah gampong. Beberapa contoh kegiatannya yaitu memimpin pembagian zakat, memimpuin penyembelihan qurban, memimpin ritual khanduri blang/ laot, mengurus orang meninggal dll. Imum gampong juga menjadi imam shalat jamaah yang dipusatkan di Meunasah gampong; dan yang tidak kalah penting peran dari imum gampong adalah menjadi guru mengaji bagi anak-anak dan generasi muda.
Dalam pengajian, imum gampong memberikan pendidikan agama, akhlak, sopan santun dan  juga membentuk karakter anak-anak ini agar mejadi pribadi yang saleh dan salehah sehingga ketika mereka telah beranjak dewasa memiliki dasar agama dan karakter yang kuat.
Oleh karena itu, eksistensi seorang imum gampong tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Aceh; karena apabila imum gampong telah hilang eksistensinya dalam masyarakat maka dapat dipastikan gampong tersebut telah kehinlangan kekuatannya.

c.    Permasalahan Yang Di hadapi Imum Gampong
Dalam kehidupan manusia, permasalahan adalah hal yang lumrah terjadi; permasalahan juga diibaratkan sebagai pendidikan dalam hidup; apabila seseorang belum mampu menyelesaikan masalahnya sendiri, maka orang tersebut belum matang dalam kehidupannya.
Begitu juga dengan imum gampong, sudah tentu permasalahan yang dihadapi adalah berkenaan dengan masyarakat gampong. Maka dalam menghadapi permasalahan tersebut imum gampong di tuntut untuk bersikap bijak sehingga permasalahan tersebut dapat terselesaikan dengan damai.
 Adapun permasalah yang dihadapi oleh imum gampong diantaranya adalah persengketaan tanah, perkelahian antar pemuda, pencurian dll. Oleh karena itu, keuchik dan imum gampong adalah dua orang tua dalam gampong yang harus mengambil sikap yang bijak dan menghindari pertumpahan darah.

d.      Syarat Menjadi Gampong
Untuk menjadi imum gampong tidaklah membutuhkan syarat yang sangat spesifik; syarat-syarat tersebut telah ada dalam pandangan masing-masing diri masyarakat gampong itu. Karena masyarakatlah yang memilih imum gampong.
Secara umum, kriteria yang harus dimiliki opleh imum gampong adalah  kecakapan dalam memahami ajaran Islam, paham akan adat istiadat gampong serta memiliki kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai permasalahan. Maka imum gampong yang dipilih oleh masyarkat pada umumnya adalah orang yang telah lama mengecap asam garam kehidupan , telah lama tinggal di gampong itu yang di buktikan dengan pemahamannya akan adat istiadat dan ajaran Islam.    

C.            Penutup
a.       Kesimpulan

Imum gampong adalah istilah yang dinisbatkan kepada imum/tengku/ustad. Perannya meliputi ritual keagamaan, guru mengaji dan pendidik generasi muda di gampong dan menjadi partnernya keuchik dalam segala kegiatan gampong.