Jabir Ibn Hayyan: Bapak Kimia Modern

Sabtu, 09 Mei 2015


           Nama lengkapnya adalah Jabir ibn Hayyan bin Abdullah Kufi yang biasa dipanggil dengan Abu Musa. Beliau dilahirkan di desa Thus, Khurasan yang kemudian tinggal di Kufah.  Dorongan paling kuat untuk menuntut ilmu datang dari ayahnya sendiri . Ia menimba ilmu dari dua gurunya yang bernama Khalid bin Yazid yang mengajarkannya ilmu kimia dan seorang lagi bernama Imam Ja’far Shadiq.
Selama ia menuntut ilmu, ia banyak berkenalan dengan orang-orang yang cinta terhadap ilmu pengetahuan sehinnga membuat ia terlecut semangatnya untuk menjadi seorang ilmuwan Muslim. 

            Dalam rangka mewujudkan cita-citanya  Ia membangun sebuah laboratorium untuk keperluan penelitiannya. Setelah semua kerja kerasnya , ia akhirnya  termasyhur sebagai seorang ilmuwan kimia ke seantero Jazirah Arab.
Menurut Jabir ibn Hayyan, dalm ilmu kimia yang sangat penting adalah percobaan. Jika seseorang tidak dapat meletakkan pengetahuan melalui percobaan maka kemungkinan besar ia akan melakukan kesalahan. Ia juga berkata bahwa teori Kimia tidak dapat diakui kebenarannya jika hanya berdasarkan hasil bacaan , tetapi harus terlebih dahulu diuju dan dibuktikan kebenarannya dengan perconbaan
Jabir Ibn Hayyan hidup pada masa kekhalifahan Bani Umayyah yang sangat memanjakan para ilmuwan, sehingga Ia dapat dengan bebas untuk focus dan berinovasi dalam kimia. Kontribusi Jabir Ibn Hayyan dalam ilmu kimia diantaranya adalah penyempuraan proses Kristalisasi, Distilasi, Kalsinasi, Sublimasi dan penguapan serta pengembangan instrument untuk melakukan proses tersebut.
Jabir Ibn Hayyan  mampu mengaplikasikan pengetahuannya dibidang kimia dalam proses pembuatan besi dan logam lainnya, serta anti karat. Selain itu ia juga yang pertama kali menggunakan mangan dioksida pada pembuatan gelas kaca.
             Banyak karya-karya yang telah dilahirkan oleh jabir Ibn Hayyan, diantaranya adalah: ilmu Al Aksir Al Adzhim, Al Bayan, Ad Durat Maknunah, Al Kawash, Az Zabiq, At Tarakib, dan Sirul Asrar.  Buku-buku tersebut memberikan pengaruh besar pada dunia hingga saat ini.
             Jabir Ibn Hayyan wafat pada 815 masehi atau  200 H di Kufah, irak

Referensi
Serambi Indonesia

Muhammad Sa’id Mursi, Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah, Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2008

0 komentar:

Posting Komentar